Sabtu, 08 Juli 2017

Media Komunikasi Radio

RADIO ?

Bukan hal yang asing ketika kita mendengar kata "Radio". Sebuah alat komunikasi verbal yang mengandalkan gelombang elektromagnetik dalam menghantarkan informasi dan dengan mudah dapat kita jumpai dimana saja. Semakin berkembangnya teknologi, kini akses kebutuhan radio tidak hanya terbatas dengan alat berbentuk kotak besar seperti jaman dahulu, tetapi radio juga telah disisipkan ke dalam handphone sehingga penggunaannya dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja selama masih dalam jangkauan frekuensi gelombang elektromagnetik.  

Teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal adalah dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas, dan merambat lewat udara, dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).

Dalam Undang - Undang No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran menyebutkan bahwa frekuensi radio merupakan gelombang elektromagnetik yang diperuntukkan bagi penyiaran, dan merambat di udara serta ruang angkasa tanpa sarana penghantar buatan, merupakan ranah publik, dan sumber daya alam terbatas. Seperti spektrum elektromagnetik yang lain, gelombang radio merambat dengan kecepatan 300.000 kilometer per detik. Gelombang radio berbeda dengan gelombang audio.

Gelombang radio merambat pada frekuensi 100,000 Hz sampai 100,000,000,000 Hz, sementara gelombang audio merambat pada frekuensi 20 Hz sampai 20,000 Hz. Pada siaran radio, gelombang audio tidak ditransmisikan langsung melainkan ditumpangkan pada gelombang radio yang akan merambat melalui ruang angkasa. Ada dua metode transmisi gelombang audio, yaitu melalui modulasi amplitudo (AM) dan modulasi frekuensi (FM).

Dalam sejarahnya banyak penggunaan awal radio adalah maritim, untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode morse antara kapal, dan darat. Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang memata-matai armada Rusia pada saat Perang Tsushima di 1901. Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah pada saat tenggelamnya RMS Titanic pada 1912, termasuk komunikasi antara operator di kapal yang tenggelam, dan kapal terdekat, dan komunikasi ke stasiun darat mendaftar yang terselamatkan.

Radio pada dasarnya mempunyai fungsi. Seperti yang diungkapakan oleh Effendy (1993:137-138), bahwa radio siaran mempunyai 4 fungsi sebagai berikut:
  1. Fungsi Penerangan
  1. Fungsi Pendidikan
  1. Fungsi Hiburan
  1. Fungsi Propaganda

Seperti yang telah diketahui, radio siaran bersifat audial, yang hanya dapat digunakan dengan cara didengarkan,tapi bukan berarti radio siaran tidak sanggup menjalankan fungsinya sebagai media penerangan. Radio dianggap sebagai media yang mampu menyiarkan informasi yang amat memuaskan walau hanya dilengkapi dengan unsur audio. Radio siaran dapat menjalankannya dalam bentuk siaran berita, wawancara, editorial udara, reportase langsung, talk show dan lain-lain.

Sebagai media pendidikan, radio siaran merupakan sarana yang   ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan khalayak secara meluas dan serempak. Sebagian alokasi waktu siaran juga diisi oleh acara-acara hiburan bisa berupa musik maupun drama radio. Radio siaran juga merupakan sarana propaganda, bisa terlihat dengan banyaknya pemasang iklan yang memilih radio siaran sebagai sarana pemasangan iklannya.

Penyampaian pesan melalui radio siaran, berbeda dengan penyampaian pesan melalui media massa lainnya. Komunikator yang menyampaikan pesan kepada komunikan melalui radio siaran harus dapat mengkombinasikan unsur-unsur penting dalam meningkatkan efektivitas pada siaran radio, yaitu sound effect, musik, dan kata-kata sehingga dapat diterima dengan baik oleh komunikan yang bersifat heterogen aktif, dan selektif, agar komunikasi yang dilakukan oleh komunikator berjalan efektif dan efisien.

Bagaimana Teknik Dalam Penyiaran Radio?

Penyiar Radio adalah seseorang yang membawakan acara dalam kurun waktu tertentu di sebuah Stasiun Radio, kualitas penyiar adalah faktor penentu bagi sebuah stasiun Radio karena Image atau citra sebuah stasiun radio diciptakan dari karakter penyiarnya, berhasil tidaknya program suatu acara di sebuah stasiun radio, banyak tidaknya atensi pendengar dan iklan dari perusahaan-perusahaan sponsor yang masuk ke sebuah stasiun radio ditentukan dari kualitas dan cara siaran penyiarnya.



Siaran radio juga merupakan seni dalam berbicara atau art of talking di depan mikrofon. Dalam penyiaran dikenal dengan istilah teknik DJ (DJ's Technic) yaitu ketik penyiar harus memadukan lagu dan pembicaraan dalam program musik penyiar adalah mengisi link antar lagu yang diputar. Untuk mengisi link antar lagu tersebut dapat dengan cara obloran singkat, membacakan sms yang masuk, menerima telephone atau berbicara dengan pendengar, memutar iklan, dan menyampaikan informasi. 
Posting your vocal adalah seni berbicara saat lagu sudah diputar, selama intro lagu hingga lagu mulai terdengar

Kaidah dalam Siaran
  • Talk To Person, berbicara dengan seorang pendengar. Sebagai penyiar harus dapar membayangkan sedang berbicara dengan seseorang yang duduk di hadapan kita
  • Smile, Tersenyum merupakan hal yang penting. Meskipun penyiar tidak bisa melihat orang yang mendengar radio, tetapi suara kita akan terdengar apabila kita tersenyum atau tidak. Dengan senyum juga akan menambah rasa percaya diri saat melakukan penyiaran.
  • Ad Libitum, yaitu dengan berbicara santai, tanpa beban, tanpa tekanan, sesuai selera dan tanpa naskah. biasanya dilakukan dengan menggunakan bahasa yang sederhana, mencatat poin - poin enting saja yang akan dibicarakan, penyiar harus memiliki wawasan yang luas, menguasai informasi, menguasai istilah - istilah, menguasai identitas radio serta menghindari kata - kata SARA.
  • Script Reading, yaitu membaca naskah siaran (script) yang disusun sendiri atau bantuan penulis naskah (script writer)
  • Spoken Reading, dilakukan dengan memahami isi naskah secara keseluruhan, menggunakan tanda - tanda khusus untuk membaca, melatih berbicara seakan sedang mengobrol biasa, menggunakan gerakan tubuh atau gesture, berlatih intonasi, aksentuasi, artikuasi dan speed serta harus dapat membayangkan lawan bicara seakan - akan berada di depan kita.
  • Song Played atau daftar lagu yang tersedia untuk diputar dan sesuai dengan tema
  • Artist, cari tahu informasi terbaru mengenai artis yang menyanyikan lagu tersebut
  • Current Affairs, penyiar harus mengikuti berita - berita teraktual (lokal, nasional, ataupun internasional)
  • Prepare in Advance, jangan menyepelekan persiapan dan latihan
  • Latihan sebelum mengudara akan menambah rasa percaya diri untuk meminimalisir kesalahan
Teknik Siaran

Apa Saja Yang Harus Dipersiapkan Saat Akan Melakukan Siaran?
Berbicaralah dengan pendengar seakan - akan mengobrol dengan teman baik, caranya adalah sebagai berikut:
  • Natural voice, buat suara yang alamiah dan tidak dibuat - buat
  • Ceria atau kelincahan ketika berbicara sehingga dinamis dan penuh semangat
  • suara diafragma, yaitu suara yang dikeluarkan antara rongga dada dan rongga perut, perut bebas tekanan, duduk tegak, dan rileks tidak tegang
  • Conversational, yaitu berbicara dengan gaya ngobrol bukan pidato, gunakan tutur bahasa percakapan sehari - hari yang sopan
  • Senyum, karena senyum dapat membuat kebahagiaan bukan untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain disekitarnya
  • Mengatur Napas, agar rileks dan lebih konsentrasi dalam membawakan siaran
  • Mental Image, siapkan diri kita untuk mendapatkan julukan dan presepsi yang berbeda - beda pada setiap pendengar
  • Konsentrasi, sangat penting untuk meningkatkan konsentrasi agar meminimalisir kesalahan - kesalahan dalam melakukan siaran radio.



 source: 
  1. id.wikipedia.org
  2. https://fauzuladkhaf.wordpress.com/2015/02/25/fungsi-radio-dan-televisi-sebagai-media-massa/ 
  3. http://rizqiahadian.blogspot.co.id/2009/11/panduan-dasar-penyiar-radio.html

0 komentar:

Posting Komentar